

I. OPENING : Elder Futhark and Three Sections of It
Elder Futhark, Futhark tertua, adalah huruf/simbol rune yang paling banyak digunakan di belahan Eropa Utara. Nama dari simbol-simbol rune Elder Futhark adalah rekaan dari pembaharuan kata yang dalam ilmu kebahasaan lebih dikenal dengan sebutan proto-Germanic, yang berpangkal proto-Indo-European. Huruf/simbol rune ini juga sangat erat kaitannya dengan kepercayaan masyarakat kuno, dimana dipercaya setiap dewa memiliki kekuasaan dan tugas yang dialirkan ke batu-batu rune, sehingga memiliki kekuatan magis bagi penggunanya.
Ada banyak versi dari huruf rune. Setiap versi memiliki nama, bentuk, arti esoteric (hanya dimengerti orang-orang tertentu saja), dan kekuatan magis. Satu versi tidak bisa sembarangan digabungkan dengan versi yang lain, karena artinya bisa sangat membingungkan. Elder Futhark, Anglo-Saxon Futhorc, dan The Younger (Skandinavia) Futhark adalah tiga dari versi-versi yang paling dikenali dan diketahui, dan juga digunakan.
Elder Futhark sendiri, dimana kita akan membahasnya lebih jauh, dibagi ke dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas delapan simbol yang disebut dengan Aett (Aettir, bentuk jamak). Pengelompokan ini sangat membantu untuk mengingat arti general dari masing-masing kelompok, dan memiliki kekuatan gaib yang sangat signifikan pula dari tiap kelompok.
II. The Three
Aett pertama adalah Freya’s Aett. Dimana Aett ini adalah simbol dari Dewa Perang, Kematian, Cinta dan Magis. Simbol di dalam kelompok Aett ini melambangkan kesuburan, peningkatan, cinta, dan kekuatan dasar kehidupan. Kedelapan huruf dalam Aett ini secara general adalah mengenai jalannya kehidupan. Dimana ada perjalanan, konflik, kekuatan, pengorbanan, ke-Dewa-an, gangguan, dan kebahagiaan. Seperti huruf Rune Ansuz (pohon Ash keramat), yang diartikan sebagai pemberkatan Dewa-Dewa. Melambangkan kebahagian batiniah, perlindungan, jaminan. Simbol ini dinaungi Dewa Odin, dewa angin dan roh. Namun jika dalam runecasting didapatkan simbol Ansuz terbalik/merkstave, artinya akan menjadi: manipulasi, kebosanan dan ketidakmengertian.
Hagal’s Aett adalah simbol dari Dewa Hagal, gerbang pembuka ke dunia lain. Diartikan sebagai adanya batasan, takdir, dan perjalanan batiniah. Kedelapan huruf di dalamnya bermakna emosi makhluk hidup secara general. Emosi yang bahkan sulit dipahami untuk orang-orang terdekat sekali pun, dan kadang membingungkan pemilik emosi itu sendiri. Lambang kepribadian, pembentuk makhluk hidup pada umumnya.
Aett terakhir: Tyr’s Aett, simbol untuk Tyr, dewa dan pemimpin perang di langit surga yang disebut Pantheon. Melambangkan perpaduan, hubungan antara satu dengan yang lain, dan intergrasi. Kedelapan huruf itu secara general memiliki makna hubungan antar makhluk hidup dan bagaimana bersosialisasi. Dari mulai lahir, berkembang, dan akhirnya bermasyarakat. Seperti rune Teiwaz (anak panah), yang melambangkan kemanangan dan keadilan. Keberhasilan dalam peperangan dan kepemimpinan atas masyarakat luas. Simbol langsung kepada Dewa Tyr. Jika dalam runecasting didapatkan merkstave pada simbol Teiwaz ini, artinya akan menjadi: konflik, ketidakseimbangan, perpisahan, dan pemblokiran aliran energi.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai Hagal’s Aett secara lebih mendalam.
III. Close to Hagal’s Aett
Seperti telah disebutkan di atas, Hagal’s Aett memiliki depalan huruf/simbol rune. Jika ditilik lebih umum, memang memiliki inti arti yang sama. Namun masing-masing huruf Hagal’s Aett memiliki makna-makna tersendiri, arti di bidang ramalan, dan kekuatan magis bagi penggunanya untuk menangkal ramalan buruk. Begitu juga jika huruf-huruf itu dipasang merkstave/terbalik, dapat memiliki arti berbeda meski tidak selalu berarti terbalik dari semestinya atau bertolak belakang.
IV. CLOSING
Dapat dilihat bahwa masing-masing Aett dalam Hagal’s Aett memiliki kekuatan magis dan artinya sendiri-sendiri. Dan dapat dipastikan bahwa jika simbol terbalik/merkstave saat melakukan runecasting, dapat membuat arti dari simbol rune itu sendiri akan berbanding terbalik (Jera, Algiz, Sowilo, Perthro), meskipun ada yang tidak. Penggabungan simbol-simbol rune juga tidak boleh sembarangan karena daat mencampur-adukkan kekuatan yang terdapat di dalamnya, dan dapat menghancurkan penggunanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar